Kamis, 06 November 2014

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN (bab 2)

BAB 2

“ MANUSIA DAN KEBUDAYAAN”
A. MANUSIA
            Manusia dialam dunia ini memang banyak peran yang unik yaitu: dipandang dari Ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu biologi, ilmu ekonomi, ilmu sosiologi, ilmu filsafan dan ilmu politik masing-masing memiliki arti atau sudut pandang yang berbeda-beda.
Dari semua arti / masing-masing suut pandang diatas, ada dua pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang menjelaskan manusia, yaitu :

1) Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yaitu :
a)    Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya , dapat diraba dan difoto, dan menepati ruang dan waktu
b)    Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c)    Roh yaitu bimbingan dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran , suatu menipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
d)    Nafs, dalam pengertian diri atau kekuatan , yaitu kesadaran tentang diri sendiri

2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur yaitu :
a)    Id, atau libido murni atau energi psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instigtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Dan Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libinal yang harus dipenuhi baik secara langsung secara seksual atau tidak lansung dengan cara khayalan atau mimpi. Obyek yang nyata dari pemuasan dari pemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenngan ditentukan juga oleh tahap psikolokseksual dari perkembangan individual.
b)    Ego, seringkali disebut kepribadian “eksekutif” karna peranannya dalam menghubungakan energi Id dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Ego diatur dalam prinsip realitis , ego sadar akan tuntutan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan istingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
c)    Superego, merupakan struktur kepribadianyang paling akhir, muncul pada kira-kira usia limatahun, dibanding dengan Id dan Ego yang berkembang secara internal dalam diri individu. Jadi Superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas didalam lingkungan luar diri .

Dari uraian diatas seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat didefinisikan bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan super Egonya, atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil kemuka umum, dapat diterangkan mengacu pada unsur nafs atau kepercayaan diriyang dimiliki oleh manusia.

B. HAKEKAT MANUSIA
a)    Makhluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, Wujudnya Konkrit tetapi tidak abadi.
b)    Makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Kesempurnaan terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1.    Perasaan intelektual
2.    Perasaan estetis
3.    Perasaan etis
4.    Perasaan diri
5.    Perasaan sosial
6.    Perasaan religius
c)    Makhluk biokultural yaitu makhluk hayati yang budayawi
d)    Makhluk ciptaan tuhan yang terkait dengan lingkungan (Ekologi) mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya

C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR 

Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik.
            Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting.Biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampaui banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.

            Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dlam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi.

Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam.
        
    Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Lingkaran it terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan,tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga dalam lingkungannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :
1.    Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya maksud jahat
2.    Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut bahwa walaupun diberi respons, respons itu sebenarnya tak diberikkan dengan hati yang ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah-mentah
3.     Ia malu karena taku ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam
4.    Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya
         
   Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya.
            Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
            Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
            Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
            Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.

            D.  PENGERTIAN KEBUDAYAAN
            Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukkan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
            Herkovis memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Dalam sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.
            Kebudayaan dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.”
            E.B.Tylor (1871) mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan sebagai anggota masyarakat.
            Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir


1.   UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

         Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
            C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu :
a)    Sistem Religi (sistem kepercayaan)
b)    Sistem Organisasi Kemasyarakatan
c)    Sistem Pengetahuan
d)    Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
e)    Sistem Teknologi dan Peralatan
f)     Bahasa
g)    Kesenian
2.    WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
a)    Kompleks gagasan, konsep, dan pemikiran manusia
b)    Kompleks aktivitas
c)    Wujud sebagai benda


3.    ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia (MH)
2. Hakekat karya manusia (MK)
3. Hakekat waktu manusia (WM)
4. Hakekat alam manusia (MA)
5. Hakekat hubungan manusia (MN)


4.    PERUBAHAN KEBUDAYAAN

            Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalamsuatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
            Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.

a)    Terjadinya perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
 Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan itu sendiri.
b)     Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.

5.    KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
a)  Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
b)  Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
c)  Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
6.    OPINI
Dari penjabaran di atas, saya mempunyai opini tentang hubungan manusia dan kebudayaan, yaitu :
Manusia merupakan makhluk sosial yang diberi kelebihan akal budi oleh Tuhan Yang Maha Esa.Kebudayaan menurut saya kesenian yang ada di sekitar kita.Seperti adat istiadat, tarian, lagi dan sebagainya.Kebudayaan bisa juga didasarkan karena pikiran dan kreativitas seseorang sehingga jadilah sebuah karya yang bisa di buat sebagai hak patennya suatu daerah yang di jadikan suatu ciri khas daerah tersebut.

            Menurut saya manusia dan kebudayaan saling berkaitan.Manusia mungkin saja bisa hidup tanpa kebudayaan, tapi kebudayaan bisa hidup karena kreatifitas yang ada dalam diri manusia tersebut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar