Senin, 01 Desember 2014

RANGKUMAN TUGAS IBD BAB 6, beserta CONTOHNYA "MANUSIA DAN PENDERITAAN"



BAB 6.
MANUSIA DAN PENDERITAAN



PENGERTIAN PENDERITAAN
            Penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung.Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin.
            Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

SIKSAAN
             dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.

KEKALUTAN MENTAL
            Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental.Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.


Ø Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1)      nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2)      nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Ø  Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1.      Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3.      Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.

Ø  Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1.      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2.      Terjadinya konflik sosial budaya.
3.      Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

            Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.
Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.

Bentuk frustrasi antara lain :
1. Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang lain.
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi

Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri.Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya.Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain lain.


PENYEBAB MUNCULNYA PENDERITAAN
Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk manusia
Menurut pandangan saya, penderitaan ini muncul disebabkan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun dengan alam.Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya.contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya didalam bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan diantara satu dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa dengki, marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. dari sinilah penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut.

Penderitaan yang muncul karena suatu penyakit/siksaan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan.Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.

HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini.Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa.Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya.Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara.Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan.Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya.Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.

CONTOH KASUS BAB 6. MANUSIA DAN PENDERITAAN
Kelaparan, Enam Warga NTT Meninggal Dunia

Ribuan warga lainnya dalam kondisi rawan pangan serius. Pemerintah harus segera bertindak.

Kamis, 13 Oktober 2011, 13:48 Elin Yunita Kristanti Ilustrasi kelaparan

Ilustrasi kelaparan (godsdirectcontact.org)
VIVAnews - Sebuah ironi terjadi di negeri yang subur dan sejatinya kaya sumber daya: Indonesia. Krisis pangan merenggut enam warga Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, sebulan terakhir ini.

Sementara, ribuan warga lainnya dalam kondisi rawan pangan serius, mereka membutuhkan intervensi dari pemerintah dan lembaga kemanusiaan, agar bisa bertahan hidup.

Enam warga yang tewas antara lain berasal dari Amanuban Timur dan Amanuban Selatan. Anggota DPRD TTS, Arifin Betty membenarkan sejumlah daerah di wilayah itu  mengalami kelaparan. "Tidak dapat dipungkiri kalau saat ini puncak kemarau sementara melanda TTS. Di beberapa desa, stok makanan tidak ada sama sekali. Saat saya berkunjung ke desa-desa, warga mengatakan bahwa stok pangan lokal seperti pisang, kacang-kacangan maupun umbi-umbian sudah habis,” kata dia, saat dihubungi Kamis 13 Oktober 2011.

Ia mengaku DPRD telah menerima laporan sejumlah warga tewas akibat kelaparan. "Kalau ada yang dilaporkan meninggal dunia itu dapat dibenarkan karena untuk makan saja susah. Warga tidak lagi memiliki persediaan pangan," lanjutnya.

Karena putus asa, sejumlah warga bahkan mengaku berniat mencuri untuk membeli bahan makanan. "Tapi tidak ada yang bisa dicuri karena hampir semua aset warga sudah dijual untuk membeli bahan makanan."

Sejak Agustus 2011 lalu, sebanyak 150 desa yang tersebar di 32 kecamatan di daerah itu dilaporkan terancam rawan pangan serius. "Saya berharap, pemerintah menggunakan dana cadangan yang dialokasikan di sejumlah satuan kerja perangkat daerah untuk mengatasi kasus kelaparan agar tidak ada korban lanjutan," lanjutnya.

Wakil Bupati TTS, Benny A Litelnoni yang dihubungi terpisah mengaku, belum menerima laporan adanya korban tewas akibat kelaparan. Namun ia membenarkan, sejumlah warga di Kecamatan Amanuban Timur dan Amanuban Selatan  tidak lagi memiliki stok bahan makanan. "Kami akan segera mengirimkan tim untuk mencari tahu kebenaran informasi itu. Memang ada beberapa desa yang sudah masuk fase kritis akibat kehabisan stok bahan makanan," kata Litelnoni. (eh)

Laporan: Jemris Fointuna | Kupang

Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/255223-kelaparan--enam-warga-ntt-meninggal-dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar